Anti pembajakan? Jangan setengah-setengah dong!

Sudah lebih dari 2 (dua) tahun saya terbebas dari software bajakan, ini artinya semua software yang terinstall di komputer saya either freeware or uncracked shareware/proprietary. Selain sebagai pengguna, saya juga sering mengkampanyekan (walau tidak secara terang-terangan) anti pembajakan software.

Dari sekian banyak orang yang saya doktrin mengenai penggunaan software secara legal, banyak yang memberi response positif dengan perlahan-lahan beralih ke software freeware ataupun opensource. Tapi ada juga response yang kadang-kadang membuat saya sedikit keki, yaitu apabila disinggung mengenai koleksi film dan MP3 saya 🙂

Well, untuk hal ini saya akui memang saya masih belum bisa bebas. Bukannya tidak ingin membeli, tapi kadangkala film ataupun MP3 yang saya cari tidak ada di toko musik, belum lagi lokasi tinggal saya saat ini yang berada di negeri antah berantah. Oleh karena itu, saya sering mencari dan mendownload film ataupun MP3 dari Internet.

Ketika saya masih duduk di bangku SMA, saya sering membeli CD yang original (walaupun tidak banyak, maklum masih SMA, keuangan terbatas). Tapi saya juga sering membeli VCD bajakan, bukannya karena tidak ingin membeli yang original, tapi karena VCD original-nya setelah saya cari-cari tidak ada (misalnya VCD Whitelion, Queen, dll). So, ini bisa jadi sebuah alasan bahwa saya juga masih mendukung anti pembajakan CD/VCD, tapi kondisi yang menyebabkan saya mendownload MP3 ataupun film.

Mungkin ada yang berargumen, kalau tidak bisa mendapatkan yang original, lebih baik tidak usah sama sekali. Baiklah, maafkan saya karena belum bisa sampai ke tahap itu, at least I’ve tried with the softwares, how about you? Introspect yourself before talking!

Kenapa Blog Baru Lagi?

Sudah tidak terhitung lagi banyaknya blog yang saya buat. Tidak terhitung bukan hanya karena jumlahnya lumayan banyak (ada sekitar belasan sampai dua puluhan blog) tapi juga karena saya tidak mencatat alamat-alamat blog yang saya buat, sehingga kadang-kadang saya lupa apakah saya sudah membuat blog di sebuah layanan atau tidak.

Lalu, kenapa membuat blog baru lagi? Apakah blog-blog yang lama tidak cukup? Kenapa tidak memperbaharui blog-blog yang lama saja?

Well, saya termasuk orang yang perfectionist, apabila saya melakukan sesuatu, it’s either perfect or totally chaos. Demikian pula dengan blog, apabila saya sempat vacuum mengisi blog saya dalam waktu lebih dari dua minggu, saya merasa malas untuk melanjutkan menulis di blog tersebut. Kadang-kadang, solusi yang saya ambil adalah dengan merombak keseluruhan blog tersebut, seperti mengganti theme, menghapus post yang sudah ada, lalu mulai menulis dari awal.

Tapi setelah melakukan beberapa kali, saya merasa capek juga, dan setelah dipikir-pikir lebih mudah apabila saya membuat blog baru saja. And here it is, a new blog. Tentu saja saya berharap supaya blog ini tidak akan neglected seperti blog-blog saya sebelumnya. Tapi apabila kondisi yang saya tuliskan di atas terjadi lagi, maka bisa saja saya akan meninggalkan blog ini dan membuat blog baru lagi. But let’s just hope it won’t happen.

Sudah dulu basa-basi nya, saya mau mulai menulis.